PERAN AKTIVITAS BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS

  • Maulidina Mutia Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Keywords: Aktivitas Bahasa Inggris yang menyenangkan, pembelajaran bahasa, motivasi siswa, penguasaan kosakata, kepercayaan diri berbicara, keterlibatan di kelas, pendekatan komunikatif, pembelajaran berbasis aktivitas, Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (ESL), metode pengajaran interaktif

Abstract

Dalam dunia globalisasi saat ini, bahasa Inggris telah menjadi alat penting untuk komunikasi, pendidikan, dan kemajuan karier. Meskipun penting, banyak pelajar kesulitan dengan pendekatan pembelajaran bahasa tradisional, yang sering kali gagal melibatkan siswa atau memenuhi beragam gaya belajar. Mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing dapat menjadi proses yang menantang, terutama ketika metode tradisional menjadi monoton dan tidak menarik. Makalah ini mengkaji peran aktivitas bahasa Inggris yang menyenangkan seperti permainan, lagu, mendongeng, bermain peran, dan alat digital dalam meningkatkan hasil pembelajaran bahasa. Melalui eksplorasi teori yang relevan, contoh praktis, dan temuan penelitian, makalah ini menunjukkan bagaimana aktivitas ini meningkatkan motivasi, partisipasi, dan retensi keterampilan bahasa siswa. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, aktivitas bahasa Inggris yang menyenangkan tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan tetapi juga meningkatkan kompetensi linguistik secara signifikan. Makalah ini menyimpulkan bahwa menggabungkan metode ini ke dalam pengajaran bahasa Inggris dapat menghasilkan pengalaman belajar yang lebih efektif dan holistik, terutama dalam konteks pendidikan dasar dan menengah.

References

Brewster, J., Ellis, G., & Girard, D. (2002). Panduan guru bahasa Inggris tingkat dasar (edisi ke-2). Penguin English.
Cameron, L. (2001). Pengajaran bahasa untuk pelajar muda . Cambridge University Press.
Ellis, R. (2003). Pembelajaran dan pengajaran bahasa berbasis tugas . Oxford University Press.
Gardner, H. (2011). Kerangka berpikir: Teori kecerdasan berganda (edisi ke-3). Buku Dasar.
Gee, JP (2003). Apa yang diajarkan video game kepada kita tentang pembelajaran dan literasi . Palgrave Macmillan.
Harmer, J. (2007). Praktik pengajaran bahasa Inggris (edisi ke-4). Pearson Longman.
Huizinga, J. (1949). Homo Ludens : Sebuah studi tentang unsur bermain dalam budaya . Routledge & Kegan Paul.
Krashen , SD (1982). Prinsip dan praktik dalam pemerolehan bahasa kedua . Pergamon Press.
Larsen-Freeman, D. (2000). Teknik dan prinsip dalam pengajaran bahasa (edisi ke-2). Oxford University Press.
Lightbown , PM, & Spada , N. (2013). Bagaimana bahasa dipelajari (edisi ke-4). Oxford University Press.
Maley , A., & Duff, A. (2005). Teknik drama: Buku sumber aktivitas komunikasi untuk guru bahasa (edisi ke-3). Cambridge University Press.
Mutia, Maulidina. (2025). Pengembangan Alat Penilaian Pengucapan Bahasa Inggris untuk Siswa Kelas 10 : Studi Kasus di Sekolah Jabal Rahmah SMA Mulia . Jurnal Pedagogi Bahasa Inggris, 10(1), 45-53.
Murphey, T. (1992). Musik dan lagu . Oxford University Press.
Nguyen, TT, & Nguyen, MH (2020). Pengaruh permainan komunikatif terhadap kinerja berbicara pembelajar bahasa Inggris. Jurnal Internasional Bahasa dan Linguistik , 8(3), 45–53. https://doi.org/10.11648/j.ijll.20200803.12
Piaget, J. (1972). Psikologi anak . Buku Dasar.
Read, C. (2007). 500 Kegiatan untuk Kelas Dasar . Macmillan Education.
Richards, JC, & Rodgers, TS (2014). Pendekatan dan metode dalam pengajaran bahasa (edisi ke-3). Cambridge University Press.
Ur, P. (2012). Kursus pengajaran bahasa Inggris (edisi ke-2). Cambridge University Press.
Vygotsky, LS (1978). Pikiran dalam masyarakat: Perkembangan proses psikologis tingkat tinggi . Harvard University Press.
Wright, A., Betteridge, D., & Buckby , M. (2005). Permainan untuk pembelajaran bahasa (edisi ke-3). Cambridge University Press.
Published
2025-05-05