FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI UPT PUSKESMAS LAWE ALAS TAHUN 2021

  • Maely Disa Institut Kesehatan Deli Husada Delitua
Keywords: Tuberkulosis, DOTS (Directly Observed Treatment Short Course), Kepatuhan Berobat

Abstract

Indonesia menempati urutan ke tiga setelah India dan China dengan beban Tuberkulosis Paru (TB) tertinggi di dunia. Dalam penanggulangan Tuberculosis Paru, WHO (World Health Organization) telah merekomendasikan strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS). Penderita Tuberculosis Paru agar dapat sembuh diperlukan kepatuhan dalam pengobatan selama minimal 6 bulan. Agar penderita Tuberculosis Paru dapat patuh dalam berobat ada banyak faktor yang mempengaruhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan berobat pada penderita Tuberculosis Paru di UPT Puskesmas Lawe Alas. Faktor yang diteliti meliputi: Pengetahuan, Efek samping OAT, PMO, Peran Keluarga, Faktor Ekonomi, Motivasi Diri, Kepatuhan Berobat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross-sectional, berlokasi di UPT Puskesmas Lawe Alas pada tahun 2021. Populasi berjumlah 71 orang dan pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin yaitu 60 orang dengan menggunakan  teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antar faktor pengetahuan, efek samping OAT, PMO, peran Keluarga, Faktor Ekonomi, Motivasi Diri Di Puskesmas Lawe Alas.

References

Arikunto, (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Penderita TB Paru dengan Kepatuhan Minum Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Jakarta Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB). Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2015). Buku Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Enjang. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan: http://www.google.com/urlFindonesia.digitaljournals.org%m=bv.71198958,d.dGc. 2009 Tanggal 15 November 2015
Harjono Ponorogo (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Fahrudda, (2015). Hubungan Antara Persepsi Dukungan Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat dan Efikasi Diri Penderita Tuberkulosis di BKPM Semarang.Jurnal Psikologi Undip, 12(1), 1-10.
Hidayat, (2016). Metode Penelitian Kesehatan. Health Book: Surabaya.
Kamaruddin, (2013). Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: Diva Press.
Nursalam, (2017). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Sarwono. (2015). Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Dukungan Sosial Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Yogyakarta. EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 2(1)
Sugiono. (2015) Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta
Sukandar, (2016) Hubungan Antara Karakteristik Individu, Praktik Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis Di Kecamatan Semarang Utara Tahun 2011. Semarang: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2012.
WHO (2015) World Health Organization (WHO). Global Tuberculosis Report
Published
2022-11-19