PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN DAUN BANGUN-BANGUN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIRU-BIRU KECAMATAN BIRU-BIRU

  • Efrata Sembiring Institut Kesehatan Deli Husada
  • Bahtera Bin David Purba Institut Kesehatan Deli Husada
Keywords: Diabete Mellitus, Daun Bangun-bangun, Penyuluhan

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis ditandai kacaunya metabolisme kelenjar endokrin dan karakter konsentrasi gula dalam darah tinggi akibat rusaknya sekresi insulin dan aktivitas insulin atau keduanya (Depkes, 2012). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa populasi dunia tengah dilanda wabah diabetes dengan wilayah Asia Selatan dan Pasifik Barat memiliki resiko lebih tinggi. Kasus diabetes sekarang ini sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi 366 juta jiwa di tahun 2030. Dengan ini diabetes merupakan salah satu masalah serius bagi kita. Sedangkan biaya pengobatan untuk pengobatan diabetes dengan isi ulang insulin guna memenuhi insulin di tubuh sangat mahal. Telah ditemukan kemajuan dalam pengobatan dibetes mellitus  oleh suryowati et al .Dalam penelitiannya, Suryowati et al telah mendapatkan formula pengobatan atau pencegahan diabetes tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Formula itu mereka dapatkan dengan mengekstrak daun torbangun (Coleus ambonicius Lour). Penelitiannya bertujuan menentukan aktifitas antihyperlipidemic ekstrak fenol daun torbangun dalam mencegah diabetes oleh streptozotocin (STZ). Daun torbangun mengandung senyawa fenol dan antioksidan. Banyaknya kandungan flavonoid juga akan bertindak sebagai penekan dalam kontrol diabetes (Cazarolli et al 2008). Tanaman torbangun adalah tanaman yang hidup didaerah tropis dengan daun beraroma sehingga disebut tanaman aromatic. Tanaman ini tumbuh di Negara India, Ceylon dan Afrika Selatan, selain aroma yang tajam bunga tanaman ini mengadung minyak atsiri yang disebut Coleus aromaticus. Tanaman ini juga tumbuh di Indonesia dengan nama Tanaman Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus). Diharapkan dengan banyak biaya anggaran untuk menangani kasus diabetes,dapat ditekan melalui obat tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan bangun-bangun yang mana tidak memerlukan biaya yang mahal.tanaman bangun-bangun masih banyak dijumpai di daerah-daerah di Indonesia,dan pembudidayaan tanaman bangun-bangun ini tidaklah sulit. ntuk pemanfaatan obat tradisional ini secara optimal,maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan di desa-desa.

References

Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). (2018). Hasil Utama
Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Cazarolli, L.H., Zannata, L., Alberton, E.H., Fiqueiredo, M.S., P. and Damazio, R.G., et al., 2008. Flavonoid : Celular and Molecular Mechanism of Action in Glucose Homeostatis : Cellular and Mollecular Mechanism of Action in Glucose Homeostatis. Mini Rev Med Chem, Vo. 8 (10), pp. 1032-8
Departemen Kesehatan RI. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular. Jakarta: DEPKES RI: 2012.
International Diabetes Federation (IDF). (2019). 9th Edition Diabetes Atlas.
Suryowati, Estu. 2016. Terkuak, Modus Penghindaran Pajak Perusahaan Jasa Kesehatan Asal Singapura.https://money.kompas.com/read/2016/04/06/203829826/Terkuak.Modus.Penghindaran.Pajak.Perusahaan.Jasa.Kesehatan.Asal.Singapura.
World Health Organization. (2016). Global report on diabetes.
World Health Organization. (2018, October 30). Retrieved from who.int: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes
Published
2021-09-30