EDUKASI KESEHATAN UNTUK IBU HAMIL USIA REMAJA (USIA 15-19 TAHUN) TENTANG RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DESA CANDIREJO, KECAMATAN BIRU-BIRU, KABUPATEN DELI SERDANG

  • Novrika Silalahi Institut Kesehatan Deli Husada
  • Septa Dwi Insani Institut Kesehatan Deli Husada
  • Sulastri Br Ginting Institut Kesehatan Deli Husada
  • Tedty Rohaya Tinambunan Institut Kesehatan Deli Husada
Keywords: wanita usia remaja, resiko KEK

Abstract

Risk of chronic energy deficiency (CED) affected to mother and their fetuses. Impacts of CED are include pain in the third trimester of pregnancy, bleeding, low birth weight (LBW), death in mother and baby, etc. The proportion of pregnant adolescents aged 15-19 years amounted to 56.7% risk of CED. Multivariate analysis showed the correlation between age of menarche, energy intake, protein intake and physical activity with risk of CED. Protein intake is the most dominant factor correlated with CED risk on pregnant adolescents aged 15-19 years in Pontianak in year 2010 after being controlled by the age of menarche, gynecological age (GA), husband's education level, energy intake and physical activity. Pregnant adolescent with protein intake.

 

Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) berdampak terhadap ibu dan calon bayi yang dikandungnya. Dampak tersebut antara lain kesakitan pada trimester 3 kehamilan, perdarahan, BBLR, kematian ibu dan bayi, dll. Proporsi ibu hamil remaja usia 15-19 tahun risiko KEK sebesar 56,7%. Terdapat hubungan antara usia menarche, asupan energi, asupan protein dan aktivitas fisik dengan risiko KEK. Asupan protein merupakan faktor dominan setelah dikontrol variabel usia menarche, gynecological age (GA), tingkat pendidikan suami, asupan energi dan aktifitas fisik. Ibu hamil usia remaja dengan asupan protein < 80% AKG berpeluang 13,416 kali risiko KEK dibanding ibu hamil usia remaja dengan asupan protein ≥ 80% AKG. Upaya pencegahan risiko KEK dapat dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap wanita usia reproduktif sebelum kehamilan termasuk meningkatkan asupan nutrien dan meningkatkan berat badan sebelum kehamilan.

References

Achadi, Endang. L. (2007). Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Dalam Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Rajagrafindo. Jakarta
American Academy Pediatrics. (1999). Adolescent Pregnancy Current Trends and Issues : 1998. American American Academy Pediatrics Vol.103 No.2 February, 1999.
Atmarita dan Fallah, Tatang.S. (2004). Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Dalam Prosiding Widayakarya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) VIII. LIPI. Jakarta.
Atmojo, Sumali. M. (1999). Studi Penggunaan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil untuk Mendeteksi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Jurusan Gizi Sumberdaya Keluarga IPB. Bogor.
Brown, J.E. (2002). Nutrition during Pregnancy. Nutrition Through of The Life Cycle. Thomson Wadsworth. USA.
Departemen Kesehatan RI. (1996). Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis. Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. (2008).
Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI. Jakarta. Desmukh, P.R et al. (2006).
Hardinsyah. (1999). Studi Analisis Faktor-Faktor Soaial, Ekonomi dan Biologi yang Mempengaruhi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil. IPB. Bogor.
Mutiara, Erli. (2003). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Pangan Ibu Hamil Keluarga Nelayan Kaitannya dengan Status Gizi Bayi Lahir di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Tesis. Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Mutiara, Erna. (2006). Pengaruh Aktivitas Fisik Selama Kehamilan Terhadap Berat Lahir (Suatu Studi Kohort Prospektif di Indramayu, Jawa Barat). Disertasi FKM UI. Depok.
World Health Organization. (2008). Health Situation in the South East Asia Region 2001-2007. WHO. Genewa.
Worthington-Roberts, Bonnie. S. dan Williams, Sue Rodwell. Nutrition in Pregnancy and Lactation Fifth Edition. Mosby.
WHO dan UNICEF. (2004). Adolescent Pregnancy. UNICEF. New York.
Published
2023-03-31